Ingat!! Hari libur bukan hari kerja.
Hari ini saya terlambat bangun. Jam dinding di kamar sudah menunjukkan pukul 06.30. Kurang lebih segitu. Tidak terlalu memperhatikan, mata masih riyep-riyep, ngantuk. Tapi mendadak jadi ingat, ini hari Senin. Bukan hari Sabtu atau Minggu. Sebab kedua hari itu baru saja lewat kemarin. Segera bergegas ke kamar mandi. Sikat gigi, lalu byur..byur…, bersiram air pakai gayung. Ini baru mantap dan segar. Kalau mandi pakai bathup tidak ada bunyi byur..byur-nya. Kurang seru. Lagi pula memang tidak punya. Wekekeke…. Acara mandi pagi sudah selesai, lalu segera mengenakan pakaian kerja, dandan seperlunya. Habis itu sarapan, nyam..nyam… Langkah selanjutnya pakai sepatu kerja dan segera menuju ke tempat sepeda motor diparkirkan.
Sudah hampir jam 7, bisa terlambat lagi nih. Tidak lama kemudian saya sudah melaju dengan sepeda motor butut itu di jalan raya menuju ke kantor yang jaraknya kurang dari 2 kilometer itu. Begitu sampai di kantor, saya jadi heran. Koq sepi, tidak ada orang. Lampu teras depan, samping dan belakang masih menyala. Kesimpulannya memang tidak ada orang. Buktinya tidak ada yang memadamkan lampu teras. Apa memang libur ya?
Sebenarnya saya sudah mengira hari ini libur. Itu kalau menurut kalender umum terbitan di Indonesia. Tapi pada kalender yang diterbitkan PT. Medco Energy, hari ini warna tanggalnya hitam, bukan merah. Saya fikir tetap masuk kerja. Rencananya mau menghubungi ibunya Nanda untuk menanyakan hal ini, tapi sinyal Telkomsel sedang tidak ada. Sudah dari tadi malam tidak ada jaringan. Layanan yang makin lama memang makin hebat.
Alhasil saya kembali ke rumah. Sepanjang jalan saya cuek bebek aja. Pasti orang-orang yang mengenal saya jadi bertanya-tanya, koq si Johan hari libur gini masih masuk kerja ya? Biarin deh. Anggap saja seperti petugas shift yang kebagian kerja malam dan pagi ini lagi pulang kerja. Wekekeke….
Sampai di rumah, orang rumah pun jadi heran melihat saya kembali pulang lagi. Ternyata ini hari libur, kata saya sebelum mereka bertanya. Tanpa diminta, mereka pun tertawa dengan sukses. Kerajinan, ledek mereka. Bukan kerajinan tangan atau yang sejenisnya, tapi terlalu rajin, gitu. Biarlah, tertawalah sepuasnya. Sebelum tertawa itu dilarang dan dianggap melanggar undang-undang. Saya pun dengan tenang berganti pakaian dan bersyukur ternyata hari ini memang hari libur. Ya sudah, malah enak, saya bisa jalan-jalan. Tapi rute jalan-jalanya tidak terlalu jauh. Cukup ke belakang rumah saja. Disitu ada tempat enak untuk nongkrong. Teras duduk yang langsung menghadap ke laut. Dengan membawa secangkir kopi susu dan beberapa potong kue, saya pun segera menuju kesana. Memandang laut yang membiru dengan udaranya yang cukup cerah. Dua kali saya ambil gambar di tempat itu menggunakan kamera di ponsel saya. Saya upload dan jadi bonus untuk sampeyan.
7 years ago