BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Telepon nyasar

Telepon nyasar. Info sangat penting tentang Telepon nyasar. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Telepon nyasar

Sering terima telepon nyasar? Atau setidaknya pernah terima calling yang ternyata salah sambung. Saya beberapa kali mengalami hal ini. Sampai saya jadi berfikir, masa’ sih ada orang sebahlul itu, yang melakukan panggilan telepon tanpa memeriksa lebih dulu nomor yang akan dituju. Meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, tapi saya tetap anggap itu kebangetan. Jadi, jangan salahkan saya kalau saya menanganinya dengan cara yang agak konyol.

Pernah suatu hari saya ditelepon dari nomor yang tidak saya kenal. Semula saya fikir, ada teman yang punya nomor baru. Mungkin nomor resminya sedang kehabisan pulsa atau hilang. Itu sering terjadi. Dengan tenang saya jawab panggilan itu.

"Ini Johan ya?", terdengar suara berat seorang laki-laki diseberang sana.
"Benar", saya menjawab. “Ada apa pak?”.
"Kamu yang sering kirim sms ke anak saya ya?", terdengar lagi dia bertanya dengan nada gusar. Hah…? Apa tidak salah dengar nih.
"Siapa nama anak bapak?", saya balik bertanya, mencoba memancing.
"Henny!", jawabnya dengan lebih keras. Langsung saya putus panggilan itu. Ini pasti lagi ngerjain saya. Bukan salah sambung. Mana ada seorang bapak yang bereaksi seperti itu saat seorang laki-laki yang dituduh mengganggu anak gadisnya menanyakan nama si anak. Tuh orang belum tau siapa gue. ;) Dan tidak ada lagi panggilan lanjutan dari nomor itu. Berarti saya benar.

Di hari yang lain ada seorang ibu menelepon ke ponsel saya.
"Pak Syam, kiriman yang kemarin sudah habis diambil pelanggan saya. Bisa minta dikirimkan lima peti lagi pak? Besok uangnya saya transfer. Tapi jangan yang size ya pak, harganya mahal. Jarang ada yang mau beli.", ibu itu nyerocos setelah saya bilang hallo.

Saya jadi bingung, koq tiba-tiba ada orang minta kiriman lima peti pada saya. Apa sih isinya?
"Bagaimana bu?", secara reflek saya bertanya itu.
"Iya pak. Lima peti kepiting tambak. Tapi jangan yang ukurannya besar", jawabnya.
Wah.., ini salah sambung lagi. Saya pun segera menjelaskan pada ibu itu bahwa saya bukan orang yang dimaksudnya. Lalu terdengar basa-basi meminta maaf dari ibu itu. Tut..tut..tut…, telepon terputus dengan sukses. Hari itu saya benar-benar merasa menjadi pengusaha kepiting. Wekekeke… Koq bisa ya, sesama pengusaha tidak hapal dengan nomor telepon relasinya. Barangali saja ibu itu buta huruf. Eh, mudah-mudahan si ibu tidak ikut membaca postingan ini. Hehehe….

Nah…, kemarin setelah makan malam ada kejadian yang cukup seru. Ada cewek menelepon saya. Cihui… Tapi permintaannya itu yang bikin saya jadi bingung.

"Mas, aku pesan gado-gadonya. Tiga bungkus. Nanti adikku yang ngambil. Jam delapan dia kesitu", terdengar suara riang disana. Dari suaranya, cewek ini pasti belum genap berumur 20 tahun. Mirip abg gitu.

"Tiga bungkus ya. Ini siapa?", dengan santai saya balik bertanya.
"Meilan, mas."
"Pakai krupuk juga ndak?"
"Ya pakai bah."
"Pedas semua?"
Tut…tut…tut… Ini asli salah sambung. Pasti cewek itu jadi berfikir, koq suara mas tukang gado-gadonya beda. Dasar abg, ndak pakai acara minta maaf, langsung main putus telepon aja. Pasti dia lagi malu setengah mati. Wekekeke…. Ternyata akhirnya saya bisa juga jadi tukang jual gado-gado. Dagangan belum ada, order sudah datang. Benar-benar pedagang yang berbakat.


Powered By : Blogger